artikel penerapan model SDLC



OPTIMALISASI PENGEMBANGAN BLENDED LEARNING BERBASIS MOODLE UNTUK MATAKULIAH MIKROBIOLOGI

METODE PENELITIAN :
         Pengembangan Microbiology Learning Management System merupakan penerapan dari model rekayasa perangkat lunak model Waterfall dan model Prototype. Model waterfall adalah model dasar dalam pengembangan perangkat lunak. Model prototype merupakan model yang digunakan untuk mengakomodasi pembangunan sistem utama pada tahap SDLC yaitu tahap analisis dan definisi kebutuhan, desain sistem, dan desain program. Tujuan penggunaan model prototype ini adalah agar spesifikasi kebutuhan secara detail dapat dimodelkan dengan jelas sehingga mempermudah pengembang perangkat lunak. Kelebihan dari penggunaan dua model ini adalah pengembangan yang terstruktur, cepat, dan pengujian yang detil. Pengujian media pada perencanaan penelitian ini akan menggunakan metode uji unit, integrasi antar unit, dan performa keseluruhan sistem yang dilakukan oleh peneliti sendiri. Pada tahap akhir pengujian dari sistem, peneliti akan meminta validasi dari beberapa ahli sistem Web dari Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Malang.

JENIS PENELITIAN
         Penelitian ini menggunakan penelitian pengembangan (Research & Development) yang dirancang untuk mengembangkan sebuah media interaktif yang dapat digunakan untuk mendorong peningkatan kualitas pendidikan. Dalam pengembangan media ini digunakan dua  model pengembangan yakni model waterfall dan prototype pfleeger.
         Tujuan penggunaan model prototipe ini adalah agar spesifikasi kebutuhan secara detail dapat dimodelkan dengan jelas sehingga mempermudah pengembang perangkat lunak.
Tahapan dari model prototipe  adalah sebagai berikut:
 a. Kebutuhan sistem Tahap ini merupakan tahap utama dalam pembangunan prototipe. Tahap ini merupakan tahap definisi kebutuhan pada SDLC. Pada tahap ini dikumpulkan kebutuhan dari Microbiology Learning Management System. Pengumpulan data ini menggunakan studi literatur tentang standar yang baik dari Microbiology Learning Management System serta konten Mikrobiologi. 
b. Kebutuhan prototipe  Hasil definisi kebutuhan pada tahap kebutuhan sistem digunakan sebagai definisi kebutuhan pada sistem prototipe (kebutuhan prototipe). Dengan definisi kebutuhan iniprototipe Microbiology Learning Management System mulai didesain.
 c. Desain prototipe   Setelah kebutuhan prototipe terkumpul, desain dari sistem prototipe dirancang. Desain ini meliputi desain kinerja sistem yang dimodelkan dengan model analisis yang menggunakan DFD dan kamus data untuk desain kinerja sistem, desain database dirancang dengan model RDBMS (relational database management system), dan desain antarmuka menggunakan kaidah pada interaksi manusia dan komputer untuk Microbiology Learning Management System.  
d. Sistem prototipe  Setelah desain prototipe telah terancang dengan baik, desain Microbiology Learning Management System diimplementasikan/dikodekan dengan bahasa PHP menggunakan metode penulisan framework yang berbasis objek. Microbiology Learning Management System dibangun dengan bahasa pemrograman PHP dengan metode penulisan menggunakan pendekatan hybrid. Penggunaan bahasa PHP karena bahasa PHP sangat mendukung untuk digunakan bekerja pada jaringan. Penggunaan metode pendekatan hybrid bertujuan untuk memanfaatkan struktur berorientasi halaman yang digabungkan dengan kemampuan programatik tam-bahan sehingga pembangunan sistem berjalan cepat, mudah dimengerti, mudah dikembangkan, dan mudah diperbaiki. Pengujian Pada tahap ini sistem prototipe diuji oleh pengguna apakah pada penggunaan terjadi kesalahan dari system.



DESAIN DAN IMPLEMENTASI JURNAL PERKULIAHAN BERBASIS WEB PADA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG

MODEL AIR TERJUN (WATERFALL / CLASSIC LIFE CYCLE)
         Model siklus hidup (life cycle model) adalah model utama dan dasar dari banyak model. Salah satu model yang cukup dikenal dalam dunia rekayasa perangkat lunak adalah The Waterfall Model
Adapun tahapan dalam model waterfall meliputi:
(1) analisis dan definisi persyaratan,
(2) perancangan sistem dan perangkat lunak,
(3) implementasi dan pengujian unit,
(4) integrasi dan pengujian sistem, dan
(5) operasi dan pemeliharaan.
Selain kelebihan dalam pelaksanaan proyek, model Waterfall memiliki kelemahan, diantaranya sebagai berikut: (1) terjadinya pembagian proyek menjadi tahap-tahap yang tidak fleksibel, karena komitmen harus dilakukan pada tahap awal proses,
(2) hal ini mengakibatkan sulitnya untuk merespon perubahan kebutuhan pengguna, dan
(3) model air terjun harus digunakan hanya ketika persyaratan dipahami dengan baik.

METODE
         Sistem ini dirancang dengan menggunakan strategi pengembangan model waterfall sehingga perancangan dilakukan tahap demi tahap, mulai dari tahap kebutuhan sistem lalu menuju ke tahap analisis (requirements definition), tahap desain (system and software design), tahap implementasi (implementation and unit testing), dan tahap pengujian (operation and maintenance).
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:
1.   Perancangan sistem informasi jurnal perkuliahan terdiri dari desain proses, desain database, desain arsitektur, dan desain antar muka. Desain proses dilakukan dengan membuat diagram konteks dan DFD dari masing-masing proses. Desain database dilakukan dengan membuat entity relationship diagram (ERD), dan struktur tabel yang dihasilkan dari masing-masing entitas. Desain arsitektur memuat rancangan jaringan yang akan mengakses sistem. Sedangkan desain antarmuka merupakan rancangan awal layout sistem yang akan dihasilkan.
2.  Implementasi sistem informasi jurnal perkuliahan ini bertujuan untuk membuat hasil aplikasi program dari semua tahapan perancangan yang dilakukan. Aplikasi sistem ini diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemograman web html dan php  serta database mysql



IMPLEMENTASI METODOLOGI SCRUM DALAM PEMBANGUNAN SITUS HARGA KOMODITAS

METODE   
    Metode penelitian yang digunakan adalah Action Research dimana disini penulis mencoba metode baru untuk meningkatkan produktifitas dan fleksibilitas dengan cara mengubah proses pengembangan perangkat lunak situs dengan tampilan yang sering berubah[4].

METODOLOGI SCRUM
    Proses pengembangan sistem memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi. Seringkali pengguna atau lingkungan organisasi menuntut perubahan secara tiba-tiba, yang tidak diantisipasi oleh tim pengembang. Kondisi ini sulit diantisipasi oleh metode pengembangan sistem konvensional seperti Waterfall atau Spiral.

SITUS HARGA KOMODITAS
   Situs harga komoditas adalah sebuah situs yang memasukkan harga komoditas strategis secara berkala dan menampilkannya di internet agar para calon pembeli dapat memantau pergerakan harga di pasar dan toko-toko besar. Beberapa informasi yang disajikan pada situs ini antara lain:
• Harga komoditas • Berita seputar komoditas • Pasar dan toko tempat komoditas dijual • Tabel dan grafik

PERUBAHAN HARGA KOMODITAS
. Biasanya pertemuan ini diisi demo fitur baru dan dibuat tidak formal untuk hasil yang lebih alami.
. Tahapan dan pihak yang terlibat dalam metode Scrum

SCRUM
     dikembangkan untuk memasukkan harga komoditas strategis secara berkala dan menampilkannya di internet agar para calon pembeli dapat memantau pergerakan harga di pasar dan toko besar.
beberapa peran pengguna yang memiliki tugas dan akses berbeda pada halaman situs. Peran tersebut dibagi menjadi berikut:
• Administrator : bertugas mengelola hak akses pengguna beserta berita dan profil pasar dan toko
• Operator : bertugas memasukkan data harga komoditas setiap hari
• Otorisator : bertugas memeriksa data yang dimasukkan operator sebelum ditampilkan ke situs.
• Publik: melihat informasi yang ditampilkan di situs.
Dalam pengerjaannya proyek ini akan dikerjakan oleh 5 personil dengan tugas sebagai berikut:
• Manajer Proyek:  bertugas untuk memantau, mengendalikan dan bertanggung jawab terhadap pengerjaan proyek secara keseluruhan
• Analis Sistem: bertugas melakukan studi kelayakan, analisa dan desain untuk memenuhi kebutuhan pengguna dan aplikasi
• Programmer 1: memimpin proses desain, melakukan coding, dan tes terhadap program untuk mendukung sistem aplikasi
• Programmer 2: membantu tugas Programmer 1
• Network Engineer: melakukan analisa dan desain komunikasi dan jaringan untuk integrasi dan dukungan terhadap sistem yang dibangun.

PENGEMBANGAN SITUS HARGA KOMODITAS MENGGUNAKAN SCRUM
     Pada bagian ini penulis ingin mengimplementasikan metodologi Scrum pada pengembangan situs harga komoditas dengan menggunakan lima personil. Tahapan-tahapan yang digunakan akan dijelaskan pada bagian selanjutnya.

HASIL PENELITIAN
     Dari penelitian di atas, penulis mendapatkan beberapa hasil sebagai berikut: 1. Scrum cocok digunakan untuk pengembangan situs dengan ukuran tim kecil dan banyak perubahan karena fase Sprint dalam Scrum dapat mengantisipasi perubahan tersebut. 2. Metodologi Scrum mungkin dapat digabungkan dengan metodologi lain seperti Waterfall dalam pengembangannya terutama dalam pembuatan Sprint Backlog. 3. Perlu diberikan batasan yang jelas sampai kapan fase Sprint harus dilakukan agar metodologi ini tidak terlalu memakan waktu dan biaya.

KESIMPULAN
     Munculnya Metodologi Scrum membuktikan bahwa dari hari ke hari proyek pengembangan sistem makin memerlukan fleksibilitas yang tinggi untuk dapat memenuhi kepuasan pelanggan. Hal ini terutama sering terjadi pada pengembangan aplikasi berbasis web, yang menjadi salah satu cara mencapai keunggulan berkompetisi.

Posting Komentar

1 Komentar

Emoji
(y)
:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)